Judul Asli, “The Soft Voice of The Serpent”
Diambil dari Nadine Gordimer, Selected Stories, Penguin Books, 1978
Ia baru berusia dua puluh enam tahun dengan badan sangat sehat, dan tak lama lagi ia akan cukup kuat untuk didorong di atas kursi rodanya ke dalam taman. Seperti kebanyakan orang lain, ia memiliki keyakinan besar dan penuh rasa ingin tahu terhadap taman. “Well, tak lama lagi Anda sudah boleh bangun dan bisa duduk di taman,” kata mereka menatapnya sungguh-sungguh, dengan kepala agak dimiringkan penuh pengertian. Ya, tak lama lagi…….dalam taman. Taman itu begitu luas, tertutup pepohonan cemara tua yang gelap, dengan daun-daunnya yang indah dan berbau khas. Dan ia bisa duduk di bawah tepian dedaunannya yang bertingkat-tingkat itu, di balik bayang-bayang pepohonan, jauh dari segala keramaian. Ada semacam perasaaan bahwa di sana, di dalam taman itu, ia akan mendapatkan sesuatu, semacam pemahaman yang akan lebih mudah untuk dapat dipahami disana. Mungkin semacam gagasan tentang taman Firdaus, di mana manusia yang lemah belajar menyesuaikan diri dengan dirinya sendiri, di antara kehadiran pohon, rumput dan tanah yang sunyi namun menenangkan hati, sebelum mereka terlempar ke dunia luar yang hingar bingar. Continue reading